Dalam rangka optimalisasi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk meningkatkan cakupan kesehatan kerja dan kesehatan olah raga serta pencegahan covid-19 di maluku utara. Maka, pada tanggal 28 Agustus 2021 dilakukan Workshop Kesehatan Kerja dan Olahraga serta Penguatan Pengawasan Protokol Kesehatan untuk Pencegahan Penularan Covid-19 bagi kader pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) dan pengelola program Kesehatan Kerja dan Olahraga di Kabupaten Halmahera Barat. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari di Aula Bidadari Kantor Bupati Halmahera Barat dengan menggunakan protokol Kesehatan.
Peserta kegiatan sebanyak 52 orang yang terdiri dari kader pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja), pengelola program Kesehatan Kerja dan Olahraga Puskesmas di wilayah Kabupaten Halmahera Barat. Perwakilan yang akan menjadi kader Pos UKK, serta Camat yang berada di Kabupaten Halmahera Barat.
Kegiatan ini laksanakan oleh tim Swakelola Fakultas Kodekteran Universitas Khairun, FK Unkhair harus berperan aktif menjadi penggerak dalam pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mengendalikan hazard dan memutus rantai penularan Covid-19 di Maluku Utara khususnya di Kabupaten Halmahera Barat.
Kegiatan Workshop dihadiri oleh beberapa tamu diantaranya, Staff Ahli Bupati bidang SDM sekaligus membuka Kegiatan workshop , Kepala dinas kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana dan Kepala Seksi Kesehatan Kerja dan Olahraga. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Khairun sekaligus ketua tim Swakelola Kerjasama Direktorat Kejaor Kemenkes RI dengan Fakultas Kedokteran Unkhair. Selanjutnya pemaparan materi tentang kesehatan dan keselamatan kerja oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat, Bapak Syamsuddin S.GZ (Kepala Seksi Kesling dan Kesjaor). Pemaparan materi kedua tentang protokol kesehatan dan vaksinasi oleh dr. Andi Sakurawati, M.M.Kes.
Selanjutnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta diberikan materi Pengenalan Kegawatdaruratan dan Penanganan Awal di Lingkungan Kerja dan simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang disampaikan oleh dr. Fadhlan Ahmad dan materi terakhir yaitu peregangan dan kebugaran di tempat kerja serta operasional aplikasi SIPGAR (Sistem Informasi Pengukuran Kebugaran) disampaikan oleh narasumber Bapak Syamsuddin S.GZ (Kepala Seksi Kesling dan Kesjaor).
Peserta kegiatan menyimak dengan baik dan sangat antusias berdiskusi tentang materi-materi dalam Workshop tersebut. Dalam kegiatan ini juga terdapat 2 jenis kuesioner yang dibagikan pada peserta yakni identifikasi bahaya di tempat kerja dan pengetahuan tentang prokes dan Covid-19.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan Pos UKK dapat membina dan menerapkan ilmu yag didapat kepada kelompok pekerja informal dan masyarakat utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja dan semua orang agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Prinsip Pos UKK adalah dari, oleh, dan untuk kelompok pekerja mandiri, kecil dan mikro di masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan dan kompetensi pengelola program dan para kader Pos UKK terkait program kesehatan kerja dan olahraga, serta Puskesmas dapat membentuk dan membina Pos UKK di wilayah kerjanya.
Untuk diketahui Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia saat ini sedang menghadapi wabah penyakit yang mematikan yaitu Covid-19. Wabah ini dikenal dengan pandemi Covid-19. Jumlah korban meninggal di Indonesia sudah lebih dari 250 ribu orang. Sampai saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini karena itu maka jumlah korban meninggal setiap harinya masih terus terjadi. Hal ini menyebabkan virus corona penyebab Covid-19 masih belum bisa hilang dari kehidupan masyarakat. Jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan infeksi virus corona yaitu dengan adaptasi new normal. “New Normal” dinarasikan menjadi “Adaptasi Kebiasaan Baru”. Maksud dari Adaptasi Kebiasaan Baru adalah agar kita bisa bekerja, belajar dan beraktivitas dengan produktif di era pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritasi pada penanggulangan pandemi Covid-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan Covid-19. Di beberapa wilayah, situasi pandemi Covid-19 bahkan berdampak pada penutupan sementara dan/atau penundaan layanan kesehatan. Pandemi Covid-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian.
Provinsi Maluku Utara memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam, sehingga banyak aktifitas pertambangan yang berpotensi terjadinya peningkatan aktifitas pergerakan orang dari luar Maluku Utara yang dapat berkontribusi pada potensi penularan Covid-19 di masyarakat. Agar roda perekonomian dan aktifitas sosial kemasyarakatan tetap dapat berjalan tanpa menimbulkan peningkatan kasus Covid-19, maka perlu dilakukan mitigasi dampak pandemi Covid-19 terutama di lingkungan rumah dan keluarga, tempat kerja serta tempat dan fasilitas umum. Walaupun saat ini Maluku Utara sudah turun dari zona merah ke zona orange, namun perlu dilakukan antisipasi peningkatan kasus Covid-19 kembali.
Pendemi Covid merupakan penayakit yang berdampak bagi seluruh sektor komponen kehidupan masyarakat sehari-hari, untuk itu butuh pendekatan khusus kepada para tokoh-tokoh masyarakat untuk merubah perilaku hidup yang sehat bukan dengan tekanan dan aturan yang memberatkan masyarakat. Salah satunya yaitu pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal adalah Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK), yang merupakan tindakan preventif melindungi pekerja an masyarakat agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Masyarakat harus melakukan perubahan pola hidup dengan adaptasi kebiasaan baru (new normal) melalui upaya kesehatan kerja dan olah raga serta penerapan protokol kesehatan agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan Covid-19. Kedisiplinan dalam menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan merupakan kunci dalam menekan penularan Covid-19 di masyarakat. Untuk itu, diperlukan penguatan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan di wilayah Maluku Utara agar masyarakat melakukan kebiasaan baru budaya kesehatan kerja dan olah raga serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan hingga wabah Covid-19 dapat segera dilalui dengan baik.
Data capaian indikator kesehatan kerja dan kesehatan olahraga di Maluku Utara per Juni tahun 2021 belum maksimal karena dari target indikator jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan kerja dan kesehatan olahraga hanya 1 dari 6 kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan yakni Kota Ternate. Adapun Puskesmas di Kota Ternate yang melaksanakan kegiatan kesehatan kerja yaitu Puskesmas Sulamadaha, Puskesmas Jambula, Puskesmas Moti, Puskesmas Kalumpang dan Puskesmas Siko. Sedangkan Puskesmas di Kota Ternate yang melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga yaitu Puskesmas Kalumpang dan Puskesmas Siko. Sedangkan data cakupan vaksin juga menunjukkan tren yang positif dengan terus meningkat. Cakupan vaksinasi dosis 1 di provinsi Maluku Utara, hingga kemarin Jumat, 29 Oktober 2021, telah mencapai 32,36 persen. Angka ini setara dengan 458,73 ribu peserta vaksin dari target yang ditetapkan sebanyak 1,42 juta orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 2 hingga kemarin telah tercapai 17,18 persen dari target (30/10/2021).