2024 Forum Kajian Pembangunan Roadshow: Driving Progress: Innovations in Public Health and NGO Roles in Eastern Indonesia’s Development

26 Februari 2024

Fakultas Kedokteran Universitas Khairun menyelenggarakan Kuliah Umum dengan narasumber bapak Prof. Budy Resosudarmo dari The Australian Nastional University, kemudian ibu Dr. Heni Kurniasih dari The Smeru Research Institute dan narasumber ketiga bapak Dr. Amran Husen yang mewakili Universitas Khairun Ternate. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan FK Unkhair ibu dr. Liasari Armaijn, M.Kes serta pemberian plakat sebagai ucapan terima kasih.

Prof Budy menjelaskan risetnya mengenai kesehatan sumber daya manusia anak-anak dan dewasa yang sehat. Prof Budy mengatakan bahwa pentingnya kondisi hidup dari masa kecil yang dimulai dari guncangan di masa kecil, yaitu adanya peristiwa alam, kekurangan pangan, penyakit kronis, tidak adanya vaksinasi, adanya kecelakaan fatal yang terjadi semasa kecil, adanya korban kejahatan, hukuman yang berat, tradisi social yang bias dan interaksi dengan orang asing, hal tersebut yang menjadi indikator dari guncangan masa kecil. Prof Budy juga menjelaskan risetnya tentang pengaruh malnutrisi anak terhadap hasil Pendidikan dan kesehatan orang dewasa yang diambil dari Indonesia sebagai subjeknya. Kasus malnutrisi ini berdampak pada tingkat Pendidikan yang lebih rendah, menurunkan kapasitas kognitif, dan adanya efek stunting pada kelompok muda dan tua. Riset selanjutnya Pemateri terakhir dari Universitas Khairun bapak Dr. Amran yang menjelaskan tentang kemiskinan ekstrim dan stunting bantu sandung pembangunan di maluku utara. Stunting yang merupakan program prioritas nasional yang Presiden memerintahkan bawahannya untuk membuat rencana aksi yang terintegrasi untuk mengatasi stunting, mulai dari kementrian kesehatan, kementrian sosial dan pihak lain yang terkait masalah stunting dengan target turunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024. Terdapat empat poin penting dalam menyelenggarakan program penurunan angka stunting di daerah, yang pertama penguatan perencanaan dan penganggaran, peningkatan kualitas pelaksanaan, peningkatan kualitas pemantauan, evaluasi dan pelaporan, kemudian adanya peningkatan sumber daya manusia.

mengenai infeksi malaria pada masa anak-anak, yang mendapati bahwa anak yang terjangkit penyakit malaria pada masa kecil mempunyai Pendidikan yang kurang, kemudian berkurangnya tingkat kognitif.Dr. Heni sendiri menjelaskan terkait kolaborasi multistakeholder untuk pembangunan manusia di Indonesia dan aktor Non-Pemerintah dalam menavigasi peran LSM dalam perubahan lingkup masyarakat. Dr. Heni menyarankan agar LSM dapat menjembatani, memberanikan diri, dan membela kepentingan rakyat dari dominasi modal dan kepentingan politik praktis di masyarakat, kekuatan kolektif, kemampuan dan pengorganisasian massa dan mengawas dalam kebijakan atau program pembangunan untuk kepentingan masyarakat, selanjutnya peran LSM agar dapat memediasi berbagai keuntungan yang terjadi antar kelompok masyarakat sehingga dapat meminimalisir potensi konflik sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *