UNKHAIR-Sebanyak 44 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Khairun (Unkhair), Ternate lulus beasiswa afirmasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Dari jumlah tersebut sebelumnya 50 mahasiswa mengajukan beasiswa.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unkhair, dr. Liasari Armayn, M. Kes, di sela-sela Penandatanganan nota kesepahaman, Memorandum Of Agreement (MoA) antara Fakultas Kedokteran dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku Utara, bertempat di Lt. 3 Ruang Senat Rektorat, Kampus II Gambesi Kecamatan Kota Ternate Selatan, Selasa (19/3/2024).
Pendaftaran perdana beasiswa afirmasi FK Unkhair, sebenyak 50 mahasiswa mengajukan, setelah dilakukan ferifikasi secara berjenjang oleh Dinkes Malut, dan Kemenkes RI, 44 mahasiswa dinyatakan lulus beasiswa.
Beasiswa sendiri berlaku hingga kelar studi kedokteran. Tentunya tarif berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Unkhair. Mulai dari Uang Kuliah Tunggal (UKT), Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau Sarana dan Prasarana (Sarpras), di bayarkan Kemenkes, “ungkapnya.
Menurutnya, beasiswa tersebut merupakan medical system, kolaborasi antara Fakultas Kedokteran dengan Dinas Kesehatan Malut, dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP). Sedangkan tiga tripatri ini, di payungi oleh Kemenkes RI, yang berhubungan dengan pendayagunaan lulusan.
“Lulusan Kedokteran otomatis langsung bekerja ke tempat-tempat yang berkaitan dengan layanan kesehatan pada pemerintah daerah,”tambahnya.
Selain itu, untuk pendidikan spesialisasi kedokteran, sesuai isu nasional, kekurangan dokter di daerah-daerah terpencil, akibat dari dokter tidak mau bertugas, kecuali penduduk lokal di daerah itu, melalui beasiswa afirmasi mendorong melanjutkan spesialis, selanjutnya mengabdi di daerah yang membutuhkan dokter.
Unkhair sendiri, menurutnya memiliki potensi untuk membuka spesialis kedokteran, apabila dokter spesialis mencukupi di RS sesuai syarat Kemenkes.
Mengenai MoA FK dengan Dinkes Malut, berhubungan dengan tri dharma perguruan tinggi, dan detailnya praktisi mengejar, Dinkes di beri kesempatan memberi materi tentang teori-tori, maupun share pengalaman kepada mahasiswa pada FK Unkhair.
Pengabdian sendiri, FK sudah jalan bersama Dinkes, cuman Moa baru dilakukan, baik dari dosen, maupun mahasiswanya. Sementara kerjasama selama ini mengenai penyakit, dan stanting. “Pencegahan prefentif itu di dinas, sedangkan untuk penelitian, FK sudah melakukan banyak riset di kampus, sehingga bisa diseminasi ke instansi terkait.
Dampak kolaborasi ini, ketika pemerintah melakukan strategi kebijakan, sudah berbasis data dari hasil penelitian, dan tepat sasaran. Riset sendiri seuai isu nasional terkait stanting, sehingga perlu dilakukan kolaborasi FK bersama Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan riset awal sudah di fasilitasi oleh Lembaga Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair.
Dekan FK, juga berharap, kerjasama ini tak hanya FK, tapi melibatkan fakultas lain, bersinergi untuk kepentingan bersama, berdasarkan tema yang di usung hari ini. (Tim Humas)***.
Sumber : Kehumasan Unkhair